basecamp

Safety First kegiatan Outdoor, Pentingkah ?!!

Sepuluh peralatan penting Safety First Outdoors :
Safety First Outdoors
Usahakan agar selalu membawa 10 peralatan penting ini dan juga selalu mengeceknya apakah semuanya bisa berfungsi dengan baik, jika seandainya anda berencana untuk melakukan kegiatan di alam bebas.
1.    Pakaian cadangan (synthetic atau wool)
2.    Peta (dalam kantong waterproof)
3.    Air minum dan makanan ekstra
4.    Kompas
5.    Plastik atau waterproof sheet untuk shelter
6.    First Aid kit atau P3K
7.    Pisau lipat multi fungsi
8.    Sunscreen dan sunglasses
9.    Lighter atau korek api
10. Headlamp atau flashlight dengan baterai cadangan serta bola lampu cadangan.

Sebelum Meninggalkan Rumah
Yakinkan diri anda bahwa semua perlengkapan yang anda butuhkan pada perjalanan nanti sudah anda siapkan semua. Gunakan check list untuk lebih meyakinkan anda agar tidak melupakan sesuatu. Sebelum berangkat, beritahukan kepada keluarga, teman dekat anda rencana perjalanan anda kalau bias secara tertulis. Pada rencana ini harus termasuk:
1.    Rencana keberangkatan anda
2.    Nama, alamat dan nomer telpon dari seluruh teman seperjalanan anda
3.    Kondisi kesehatan
4.    Kendaraan atau transportasi yang dipakai
5.    Rencana rute perjalanan anda (termasuk rencana camp sites)
6.    Rencana akhir dari perjalanan anda serta kapan anda akan kembali.

Setuju dengan prosedur untuk menghubungi yang berwajib jika anda menghubungi pada waktu yang ditentukan. Jika anda membawa kendaraan sendiri, tinggalkanlah copy dari rencana perjalanan anda dalam kendaraan anda. Jika anda merubah rencana perjalanan, jangan lupa untuk memberitahukan keluarga atau teman dekat anda tersebut dan berikan rencana baru perjalanan anda.



Saat perjalanan di alam bebas, jika anda baru dengan daerah tersebut, rajin-rajinlah mengecek peta anda secara regular, walaupun anda berjalan pada jalan setapak yang jelas. Biasakan diri anda untuk mencocokan tanda di peta dengan kondisi bentangan alam/medan perjalanan anda. Jaga group anda agar selalu bersama. Jika terpencar-pencar dalam perjalanan akan memungkinkan kesasar pada persimpangan jalan setapak. Dan jika anda kesasar, ingatlah kata kunci yaitu, STOP (Stop, Think, Observe, Plan)

Stop:
Jika anda merasa tersasar atau salah jalan, berhentilah, berhitunglah secara perlahan hingga 10 (ini akan membuat tenang), minumlah sedikit air, makanlah sedikit makanan ringan yang anda bawa  dan perhatikan situasi atau keadaan disekitar anda. Petualang alam bebas hendaklah kuat, tabah dan bisa menguasai diri saat dia merasa bahwa dia sedang kesasar atau salah jalan.
Think:

Cobalah berpikir dan ingat, dimana dan kapan dengan yakin lokasi terakhir anda, dan bisakah anda menemukan jalan kembali ke lokasi terakhir anda di peta? Jika bisa, kembalilah pada titik tersebut dengan hati-hati dan selalu evaluasi pilihan anda.


Observe:

Bisakah anda untuk kembali dan mengenali jalan setapak yang telah ditempuh atau lokasinya? Jika tidak, tetaplah pada posisi anda. Lebih mudah bagi tim SAR untuk menemukan anda pada lokasi original, jalan atau daerah anda kehilangan arah.


Plan:

Jika anda bersama anggota perjalanan lainnya, diskusikanlah sebuah rencana. Jika anda sendirian, rencanakanlah cara untuk kembali atau bertahan dengan teknik survival yang anda ketahui. Jika saat melaksanakan rencana anda ada perubahan pada situasi, gunakanlah point "STOP" kembali untuk mendapatkan solusinya.


Bawalah selalu peluit dan tempatkan pada posisi yang gampang untuk diraih. Suara peluit lebih nyaring dan panjang jika dibandingkan dengan suara anda. Tiga kali tiupan kencang peluit merupakan signal universal untuk permintaan bantuan pertolongan.

Handphone untuk pertolongan darurat dan banyak fungsi lainnya
Sebagian gunung dan daerah terpencil di indonesia masih bisa dijangkau dengan signal handphone (tergantung provider selular anda). Jika anda mempunyainya bisa dipakai untuk menhubungi yang berwajib, jelaskan dengan jelas posisi dan rute perjalanan anda dengan sejelas mungkin. Minta pertolongan, dan tetaplah ditempat.

Sebelum memulai perjalanan anda, pastikan daya baterai handphone yang anda bawa terisi penuh, jika bisa bawalah baterai cadangan dan tempatkan  handphone sebagai emergency equipment.

Jika anda berhasil meminta bantuan pertolongan, kadang akan memerlukan waktu bagi tim SAR untuk mencapai posisi anda. Gunakanlah Sepuluh peralatan penting Safety Outdoors anda seefisien mungkin.

Usahakan posisi anda harus bebas dari pepohonan sehingga bisa terlihat dari udara. Jika anda mendirikan tenda/bivak atau perlindungan, usahakan agak menjauh dari aliran air (sungai/air terjun) yang mungkin akan menyebabkan suara panggilan dari tim SAR tidak akan terdengar oleh anda.

Dehidrasi - Minumlah air..!!
Dehidrasi akan menyebabkan berkurangnya cairan tubuh. Kebanyakan dari pada orang yang terkena dehidrasi disebabkan oleh panas yang berlebihan sebagai akibat dari kegiatan yang berlebihan (usahakan pergerakan yang anda lakukan seefisien mungkin).

Muntah atau diare juga bisa menyebabkan factor psikologi seseorang bisa terganggu saat menghadapi situasi seperti kesasar dan perlu survival. Dehidrasi adalah keadaan dimana perlu segera mendapatkan perhatian yang serius. Minumlah air sebelum anda merasa haus. Tubuh anda sudah membutuhkan air sebelum rasa haus mulai menyerang. Orang yang terkena dehidrasi harus diberi minum setidaknya beberapa teguk setiap 10 sampai 15 menit. walaupun dia tidak merasa haus.

Temperatur suhu udara yang ekstrim
Hypothermia adalah penurunan yang signifikan pada temperatur suhu tubuh yang timbul akibat tubuh menghadapi suhu yang dingin secara berkepanjangan atau tiba-tiba.

Kondisi ini merupakan ancaman yang biasanya akan dihadapi oleh setiap pendaki gunung, terlebih lagi bagi mereka yang tidak begitu kenal dengan gejala-gejalanya, dapat mengancam keselamatan jiwa.

Seseorang bisa terserang hyporthermia bahkan ditemperatur sedang sekalipun. Angin dan kelembaban bisa menyebabkan hyporthermia menyerang dengan cepat. Gejalanya adalah menggigil, meracau (berguman yang tidak jelas), dan kehilangan kontrol pada diri.

Untuk menghindari hyporthermia, usahakan tubuh agar tetap hangat, kering dan terlindungi dengan baik dari terpaan angin pegunungan, hujan dan faktor-faktor cuaca lainnya.

Panas yang melelahkan.
Banyak keluhan yang disebabkan oleh kelelahan karena panas, biasanya ditandai dengan perut keram, teramat haus dan tiba-tiba merasa sangat lelah. Keadaan ini akan bertambah parah ditandai dengan gejala keringat yang luar biasa, rasa pusing serta sakit kepala, rasa mual dan detak jantung yang berlebihan.

Keadaan yang paling parah, dikenal dengan Heat Stroke adalah merupakan jenis yang paling parah dari pada penyakit yang disebabkan oleh panas. Ini merupakan kondisi yang sangat serius yang mencakup pada berhentinya secara total sistim kontrol panas tubuh.

Heat Stroke ini bisa berakibat fatal. Jika kondisinya sangat serius, baringkanlah penderita dengan kaki lebih tinggi dari kepala untuk menjaga agar darah tetap mengalir ke otak. Letakkan apa saja yang dingin di beberapa tempat seperti: ketiak, lipatan paha, leher. Letakan bandanna/kain basah diatas dahinya (kompres) dan berikan udara sejuk dengan cara mengipas penderita.

Etika perjalanan di alam bebas.
1. Rencanakan dan persiapan sedini mungkin,
2. Hindari mendirikan tenda di area yang tidak stabil dan mengandung bahaya,
3. Buanglah sampah secara benar atau menyimpan dan membawa pulang agar bisa dibuang di tempat sampah,
4. Biarkan semua yang dijumpai sebagaimana adanya dan jangan merubahnya, kecuali sangat diperlukan,
5. Minimalkan impact dari api unggun bila anda berencana menyalakannya,
6. Respect terhadap kehidupan liar alam bebas,
7. Saling tengang rasa dengan sesama individu maupun kelompok penggiat alam bebas lainnya.

Bila pembaca memiliki usulan dan materi tambahan silahkan cantumkan dalam kolom komentar, SELAMAT BERPETUALANG dan tetap utamakan SAFETY FIRST …


[berbagai sumber]
Share on Google Plus

About Unknown

Petualang muda yang suka apa saja kecuali belajar berhitung, jatuh cinta dunia Petualangan dan Alam Indonesia. Juga seorang pengagum pohon Bambu dan bunga Dandelion.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: