basecamp

Bunaken : Surga Bawah Laut Sulawesi Utara (Bag. II)

Pernahkah Anda  membayangkan menjadi putri duyung? Berenang bersama penghuni laut, bergerak mengikuti irama ombak? Di Taman Laut Bunaken  Anda akan menemukan “putri duyung” yang sebenarnya sekaligus melihat kekayaan laut Indonesia.

Baca sebelumnya di :
Bunaken : Surga Bawah Laut Sulawesi Utara (Bag. I)


Bunaken berada di Teluk Manado dengan luas 8,08 km², terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Bunaken merupakan bagian dari wilayah pemerintahan kota Manado, ibu kota Sulawesi Utara. Taman laut di sekitar Bunaken adalah bagian dari Taman Nasional Bunaken yang juga termasuk laut sekitar pulau Manado Tua yaitu Siladen dan Mantehage.

Di dalam Taman Laut Bunaken, pengunjung dapat melihat berbagai kehidupan biota laut yang menakjubkan penuh warna-warni. Untuk mencapai taman laut ini, Anda dapat menggunakan perahu motor. Perjalanan dari Manado memakan waktu sekitar 40 menit.

Perairan Laut Bunaken memungkinkan orang dapat dengan jelas melihat berbagai biota laut. Ada 13 jenis terumbu karang di taman laut ini yang didominasi oleh bebatuan laut. Pemandangan yang paling menarik adalah terumbu karang terjal vertikal yang menjulang ke bawah sedalam 25-50 meter.


Manjakan mata Anda dengan 91 jenis ikan yang ada di Taman Laut Bunaken, diantaranya merupakan ikan kuda gusimi lokal (Hippocampus), koi putih (Seriola rivoliana), lolosi ekor kuning (Lutjanus kasmira), goropa (spilotocepsep hinephelus dan hypselosoma Pseudanthias), nila gasi (Scolopsis bilineatus), dan lain-lain.

Penyelam juga bisa menemukan moluska seperti kima raksasa (Tridacna gigas), ikan kepala kambing (Cassis cornuta), nautilus (Nautilus pompillius), dan tunikates atau askidian.

Bagi Anda yang menyukai scuba diving maka tempat ini merupakan tempat yang paling baik. Terdapat sekitar 20 titik penyelaman, dimana para penyelam akan mendapat kesempatan berenang di dasar laut dengan beragam biota laut yang menakjubkan.

Pastikan Anda megunjungi Bunaken selama waktu terbaiknya yaitu antara bulan Mei hingga Agustus. Di bulan inilah Anda bisa menjelajahi keseluruhan taman laut yang indah ini.

Menyelam merupakan cara terbaik bila Anda ingin secara utuh dan jelas menikmati keindahan panorama bawah laut Bunaken. Tersedia 23 tempat snorkeling atau penyelaman. Tak usah repot-repot bawa alat menyelam sendiri karena di sana disewakan alat-alat dengan harga berkisar Rp 100 ribu per hari.


Tidak hanya melihat barisan ikan bermacam rupa berseliweran dan padang rumput laut, Anda juga bisa melihat kurang lebih 390 spesies terumbu karang yang memancarkan pesona menakjubkan. Bentuknya berlekak-lekuk unik, celah-celah hingga gua atau terowongan mungil bawah laut yang mungkin mustahil ditemukan di tempat lain.

Di bawah hamparan laut seluas 890,65 km2 di kawasan Teluk Manado, kita akan menemukan pesona keindahan ciptaan sang Maha Kuasa dengan menikmati terumbu karang berwarna warni. Ada lebih dari 200 jenis spesies ikan serta beragam biota laut lainnya. Anda akan merasakan sensasi menyelam dengan sajian pemandangan bawah laut yang mempesona pada taman yang terletak 75 mil laut dari Pantai Manado. Lokasi menyelam ini dapat dicapai dengan perjalanan 35 menit menggunakan perahu motor.

Lokasi penyelaman terbaik banyak berada di dekat Bunaken dan Manado Tua. Berikut ini adalah tempat-tempat yang mewakili lokasi penyelaman tersebut.

Tembok Lekuan (I, II, III)

Tembok Lekuan (I, II, III) adalah tembok panjang di Bunaken yang dibagi menjadi tiga yaitu Lekuan I, II, dan III. Ketiganya memiliki taman laut  yang terbaik dengan dinding curam dan celah yang dalam, serta kipas angin laut dan spons raksasa. Tempat yang dangkal dipenuhi dengan ikan. Dindingnya, sering dilindungi dari arus yang kuat, yang sering dikunjungi oleh rombongan ikan Kakak tua besar dan Penyu.

Mandolin

Mandolin adalah taman laut yang memiliki puncak karang dan dinding yang dihuni ribuan ikan seperti gerombolan ikan penembak, surgeonfish, unicornfish, dan bannerfish. Mereka terbiasa berenang dan mudah didekati.

Bunaken Timor

Memiliki arus yang kuat dengan banyak ikan. Terumbunya mungkin tidak se-spektakuler yang lainya tetapi di sinilah Anda dapat melihat penyu, hiu, pari elang, dan ikan besar berenang kian kemari. Ada juga rumput laut yang berjuntai dan gua-gua kecil yang menandai dindingnya.

Tanjung kopi

Tanjung kopi adalah tembok kecil yang di huni oleh segerombolan ikan barakuda dan banyak ikan sweetlip. Jarak pandang di air dangkal tidak terlalu baik tetapi jumlah ikan membuatnya menarik untuk Anda amati. Ikan Nudi branch dan Ikan api gobi akan dengan mudah terlihat di sini.

Siladen

Siladen memiliki dinding karang halus yang indah yang akan hidup ketika arus datang. Laut dangkalnya terlihat indah dengan ikan-ikan dan schooling snappers.

Muka Gereja

Muka gereja adalah tempat yang indah dengan ribuan ikan di perairan dangkal dan palung yang menuju ke dinding laut.

Puncak Barakuda

Puncak Barakuda di barat laut adalah salah satu tempet terjauh. Segerombolan Barakuda raksasa di antara ikan jack dan tuna.

Reruntuhan  kapal di teluk Manado 

Kapal panjang berukuran 60 m (200 kaki di bawah laut) ini milik pedagang Jerman yang tenggelam di dekat Pantai Molas tahun 1942. Kapal ini tenggelam tegak di kedalaman 23 m (78 kaki di bawah laut). Terbelah di bagian tengah kapal dan memperlihatkan ruang kemudi dan pegangan kargo. Penyelaman berakhir di dekat karang dangkal dengan jarak pandang 10-15 m (30-50 kaki di bawah laut).


Pesona Bunaken tak hanya pada taman lautnya saja, namun di permukaan pun kita bisa menikmati keindahan dan eksotisme lima pulau yang melingkupi kawasan Taman Nasional tersebut. Lima pulau itu yakni pulau Bunaken, Siladen, Manado Tua, Nain dan Mantehage. Di pulau terakhir terdapat suku Bajo dengan budayanya yang unik.

Selain penggemar diving, pencinta burung dan pengamat burung bisa mengunjungi cagar alam Tangkoko Dua Sudara Nature.

berbagai sumber.
Share on Google Plus

About Unknown

Petualang muda yang suka apa saja kecuali belajar berhitung, jatuh cinta dunia Petualangan dan Alam Indonesia. Juga seorang pengagum pohon Bambu dan bunga Dandelion.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: